ALAT DAN MESIN PENANAM
- Pendahuluan
Tujuan semua orang menanam tanaman salah satunya merupakan seni menempatkan biji dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji, yaitu : banyaknya biji yang ditanam, daya tumbuh biji, perlakuan biji, keseragaman ukuran biji, kedalaman penanaman, tipe tanah, kandungan lengas tanah dan cara peletakkan biji, keseragaman distribusi benih, tipe alat pembuka paliran, keseragaman penutupan biji dengan tanah, tipe alat penutup, derajat tekanan dan kepadatan tanah disekitar biji, kebersihan dan kondisi persemaian, waktu tanam, suhu tanah dan ketrampilan petani.
- Mekanisme Penanaman
Mekanisme penanaman menyangkut penempatan biji atau bibit di dalam tanah pada kedalaman tertentu secara acak atau menyebarkan biji dipermukaan tanah, atau menancapkan bibit tanaman kedalam tanah. Peralatan tanam disini adalah setiap alat yang dioperasilan dengan daya yang digunakan untuk menempatkan biji, potongan bibit, atau bagian tanaman ke dalam atau di atas tanah untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sedangkan mesin tanam untuk penanaman tanaman atau bagian-bagiannya yang telah tumbuh ke dalam tanah disebut pemindah tanaman. Jika jarak barisan tanaman cukup lebar, maka mesin-mesin dapat beroperasi di atas pertanaman (Row crop planting). Jika jarak barisan terlalu rapat, sehingga mesin-mesin tidak dapat lagi beroperasi diatasnya (Solid planting). Dengan menggunakan alat tanam yang tepat, biji-bijian dapat didistribusikan kedalam biji, yaitu : banyaknya biji yang ditanam, daya tumbuh biji, perlakuan biji, keseragaman tanah menurut salah satu pola berikut :
1. Sebar atau broadcasting seedling (menyebar biji diatas permukaan secara acak)
2. Drill seedling (menjatuhkan biji secara acak dalam alur dan sekaligus menutup biji tersebut)
3. Precision Drilling (menempatkan sekelompok biji di dalam tanah dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman)
4. Hill Gropping (menempatkan sekelompok biji di dalam tanah dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman)
5. Check row planting (menempatkan sekelompok biji dalam barisan tanaman sehingga barisan tanaman yang dihasilkan saling tegak lurus).
Penanaman dalam alur (furrow planting) banyak dilakukan pada daerah semi arid untuk jagung, sorgum dan kapas. Dengan cara ini tanaman muda dalam alur terlindung dari cuaca buruk. Penanaman dipermukaan tanah yang datar (flat planting) adalah dominan dilakukan di daerah-daerah yang kadar air tanahnya menguntungkan. Penanaman di atas guludan (bed planting) banyak dilakukan di daerah-daerah yang banyak hujannya untuk memperbaiki drainase permukaan.
Suatu mesin penanam, kecuali broadcaster harus mampu melakukan fungsi mekanis sebagai berikut :
1. Membuat alur untuk biji sampai kedalaman tertentu
2. Mengatur jumlah biji yang akan di tanam
3. Meletakkan biji dalam alur pada tempat yang dikehendaki
4. Menutup biji dan mengeraskan tanah di sekitar biji, sesuai dengan tipe biji yang ditanam.
Suatu mesin tanam dengan mutu kerja yang baik bukan merupakan jaminan bahwa biji akan tumbuh dengan baik. Karena ketepatan waktu sangat penting bagi suatu operasi penanaman, maka setiap mesin tanam harus mampu melakukan ke empat fungsi diatas dengan kecepatan memadai (sekitar 7 km/jam). Fungsi utama dari suatu broadcaster adalah mengukur jumlah biji dan menyebarkannya diatas permukaan tanah secara merata. Menutup biji yang disebar merupakan operasi tersendiri, dan seringkali tidak dilakukan. Berbagai pola penyebaran bahan tanam dengan perlengkapan suatu broadcaster yang dipasang pada traktor dapat dilihat pada gambar berikut :